Ansor Lampung : Tiga Tantang Yang Harus Dihadapi Ansor
Lampung Timur – Ada tiga tantangan yang harus dihadapi oleh Kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam menjalankan roda organisasi, menurut Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Lampung, Hidir Ibrahim. Demikian hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) ke-1 dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) ke-5 PW Ansor Lampung di Pondok Pesantren Darunnajah Lampung Timur, Kamis (1/4).
Munculnya generasi baru yang banyak sebagai bonus demografi. Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi potensi sekaligus ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jika pemuda tidak dikelola dengan baik.
“GP Ansor harus mengambil peran proses kaderisasi agar pemuda berideologi Ahlussunah wal Jama’ah dan terpatri dalam wadah GP Ansor,” ujarnya.
Semakin majunya teknologi, demikian ia melanjutkan, menjadikan kehidupan semakin terkaver oleh digital. Dahsyatnya digitalisasi informasi yang menjadikan semua informasi hanya pada genggaman telepon. Apabila Ansor Banser tidak update dan terlibat dalam pengembangan teknologi, maka akan ketinggalan informasi yang kian semakin berkembang.
Selain itu juga, maraknya tren intoleransi dan radikalisme yang berupaya mengganggu stabilitas nasional dan kedamaian NKRI.
Lebih lanjut, Hidir meminta kepada 64 peserta PKL dan 62 peserta Susbalan, untuk berkomitmen mengikuti proses kaderisasi dan taat pada peraturan. “Kader harus satu komando, dari pimpinan pusat hingga pimpinan ranting. Totalitas lah ber-Ansor, maka berkah akan pada diri kita semua,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PC Ansor Lampung Timur, H Muslih, menyampaikan bahwa output dari PKL dan Susbalan adalah pemimpin. Start up dari itu yakni dengan kaderisasi dan gerakan ekonomi.
Adapun kegiatan pengembangan ekonomi yang akan dilaksanakan, dengan pergerakan ekonomi diberbagai sektor, seperti; ternak sapi, kambing, budidaya jahe, industri tiwul, yang ke depan direncanakan menjadi badan usaha milik Ansor dan akan digunakan sebagai upaya memompa gerakan ekonomi dan kaderisasi.
“Jangan mengaku pemimpin jika tidak punya karya. Minimal dua hal yang harus dimiliki; pertama ialah monumental, memiliki karya yang dapat dilihat dan kedua sensasional, punya strategi kaderisasi yang berbeda dengan lainnya,” jelasnya.
PW Ansor Lampung melalui PC Ansor Lampung Timur, mengadakan PKL dan Susbalan di Podok Pesantren Darunnajah di Desa Braja Harjo Sari, Kecamatan Braja Selebah. Diikuti sebanyak 124 kader Ansor Banser se-Provinsi Lampung, pada 1-5 April dengan menerapkan protokol kesehatan. (Rds/Disisi)