Kyai Imam Murtadlo: Dengan Adanya Ranting, NU Akan Hidup dan Lebih Kuat
Berita Baru, Way Kanan – Pasca Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) ke-IV Kecamatan Gunung Labuhan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 11 Kampung Labuhan jaya, Rabu (08/09) lalu. Terpilih Kyai Imam Murtadlo Sayuthi sebagai Rois Syuriah dan Ustadz Gunaryo selaku Ketua Tanfidziyah MWC NU Gunung Labuhan masa khidmat 2020-2025.
Kyai Imam Murtadlo Sayuthi mengungkapkan jika saat konferensi lalu beliau sebenarnya ingin turut memilih, namun terlebih dahulu terpilih sebagai rois syuriah oleh peserta konferensi. “Sebetulnya saya ingin turut menyuarakan demokrasi untuk ikut memilih, akan tetapi saya justru yang dipilih oleh peserta. Ya kita siap saja, dari pada tidak ada yang mengisi,” ujar Pimpinan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 11 itu di Labuhan Jaya, Sabtu (12/09).
Terlebih, Kyai asal Banyuwangi, Jawa Timur itu berharap supaya KBNU Gunung Labuhan lebih aktif lagi dan bergerak, baik pengurus MWC maupun rantingnya, terutama para pemuda.
“Tanfidziyah didorong dan direstui syuriah dalam menindaklanjuti hasil Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) beberapa waktu lalu di Gunung Labuhan, dengan mengedukasi generasi muda agar militansi NU nya tertanam dalam jiwa masing-masing dan banyak melibatkan mereka dalam kegiatan ke NU-an. Maka dari itu justru rantinglah yang sebetulnya sebagai akar rumput yang menjadikan NU hidup dan lebih kuat,” demikian Kyai Imam Murtadlo Sayuthi.
MWC NU Gunung Labuhan akan tetap konsisten dengan program yang telah berjalanan beberapa waktu lalu. Sebagaimana dijelaskan Ketua Tanfidziyah Ustadz Gunaryo di kediamannya saat dihubungi tim Beritabaru.co melalui telepon.
Gunaryo mengatakan dalam masa kepemimpinan yang sekarang, ia akan lebih fokus pada dua program, diantaranya ialah koin NU dan ekonomi kreatif dengan budidaya pisang jenis kafendis. Untuk koin NU, ia menjelaskan jika pihaknya baru menyelesaikan kotak koin yang nantinya akan di distribusikan kepada kader dan nahdliyin setempat. Sementara belum sempat di distribusikan sebab terkendala oleh pandemi covid-19.
“Kita akan segera membentuk kepengurusan baru dan berbenah lebih baik lagi dari kepemimpinan di periode lalu. Untuk program kita enggak muluk, hanya lebih fokus kedua program, yakni koin NU dan ekonomi kreatif, kedua ini kita upayakan sebagai kemandirian organisasi, kader, dan juga umat khususnya warga nahdliyin,” tutupnya. (Disisi Saidi Fatah)