Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

DAMAR selenggarakan Training Paralegal bagi konselor feminis muda



DAMAR selenggarakan Training Paralegal bagi konselor feminis muda

Lembaga advokasi perempuan Damar menyelenggarakan training paralegal bagi konselor feminis muda di Wisma Chandra, 1 – 3 November 2022.

Kegiatan ini dihadiri 24 kader perempuan dan laki-laki muda yang merupakan pendamping di komunitas dari berbagai isu.

Ana Yunita Pratiwi, Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR menyampaikan kegiatan ini diinisiasi untuk merespon persoalan kekerasan terhadap perempuan di Propinsi Lampung.

Berdasar data simponi propinsi Lampung, Kekerasan banyak dialami di rentang usia 13 – 24 tahun, sedang data Damar Perempuan dari pengaduan dan monitoring, korban terbanyak usia anak dibawah 18 tahun sd 24 tahun. Berdasar pengalaman DAMAR perempuan, masih banyak korban yang tidak berani untuk melaporkan kasusnya.

“Harapannya upaya yang dilakukan saat ini bisa didukung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung” kata Ana.

Training paralegal dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ibu Fitrianita Damhuri dalam sambutannya korban usia muda akan lebih nyaman jika bercerita dengan teman sebaya dibandingkan dengan guru, dosen dan orang tua.

“Kegiatan training paralegal harapannya peserta bisa mendapatkan wawasan mengenai hak hak seseorang serta pengetahuan soal penanganan untuk korban kekerasan. Jika selama pendampingan membutuhkan layanan psikolog, konselor dan kesehatan bisa menyampaikan ke UPTD PPA Provinsi Lampung” kata Fitrianita.

“Angka kekerasan selama tahun 2022 ini sudah mencapai 300 lebih dan masih banyak kasus yang belum tercatat atau melaporkan sehingga harapannya teman-teman yang mengikuti training ini bisa menjangkau korban. Pola kekerasan saat ini berkembang melalui media online yang disebut KBGO berupa ancaman atau pemerasan. Harapannya peserta yang hadir pada hari ini bisa menyampaikan informasi lebih luas denga teman teman yang lain” tambah Fitrianita.

Dengan hadirnya komunitas yang rentan seperti OPSI, IPPI dan HWDI, Fitrianita berharapa bisa menjadi sebuah informasi baru jika ada kekerasan akan melaporkan kemana.
Fitrianita berharap semakin banyak generasi muda yang sadar akan kekerasan maka juga akan lebih baik.

“Kami sangat terbantu dengan adanya teman2 sehingga bisa menjadi penggerak untuk yang lainnya. Semoga bisa berjalan dengan baik dan membawa dampak yang maksimal. Untuk menjadikan lampung menjadi provinsi layak anak maka dimulai dari kita semua” Fitrianita Damhuri.