Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gelombang Massa Demo Tolak Kenaikan BBM Ricuh di Kantor Pemkot Metro



Berita Baru, Lampung – Gelombang massa gabungan dari aliansi badan eksekutif mahasiswa (BEM) dan organisasi kepemudaan (OKP) Kota Metro menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Kantor Pemerintahan Kota (Pemkot) Metro, Senin (19/9).

Massa aksi yang berjumlah ratusan itu tumpah ruah di Tugu Pena Kota Metro sebagai titik kumpul awal. Setelah beberapa waktu melakukan orasi sembari membentangkan sejumlah spanduk besar, mereka selanjutnya bergerak menuju Kantor Pemkot Metro.

Dalam aksinya, gabungan mahasiswa dan OKP secara tegas menyuarakan menolak kenaikan harga BBM. Menurut mereka, kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap semakin terpuruknya kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas bawah serta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Kami menuntut pemerintah pusat untuk mencabut keputusan kenaikan BBM bersubsidi yang dilakukan pada tanggal 3 September 2022,” teriak Dimas Bramantio, mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Metro sekaligus Korlap aksi, Senin (19/9).

Aksi tersebut sempat diwarnai kericuhan lantaran para pendemo dihadang oleh aparat keamanan menggunakan pagar kawat besi saat hendak merangsek masuk ke halaman Kantor Wali Kota Metro. Aksi saling dorong pagar besi pun terjadi. Peserta aksi bahkan membakar ban pun di depan gerbang masuk Kantor Pemkot Metro.

Tidak lama kemudian, perwakilan massa aksi akhirnya ditemui oleh Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin, di halaman gedung Pemkot Metro. Dalam dialog kedua belah pihak, perwakilan massa aksi memberikan pernyataan sikap secara tertulis menuntut pemerintah daerah agar menyampaikan tuntutan mereka terkait penolakan kenaikan harga BBM ke kantor pusat.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Metro Chairul Aji Bangsawan menyatakan bahwa aksi unjuk rasa menolak kenaikan aharga BBM ini sebagai bentuk pembelaan aktivis mahasiswa dan sejumlah elemen terhadap kelompok masyarakat.

“Kita membela kepentingan masyarakat umum yang terkena imbas terkait kenaikan BBM,” tegasnya.

Unjukrasa berakhir setelah Wali Kota Metro menyetujui tuntutan massa aksi yang tertuang dalam pernyataan sikap secara tertulis. Massa membubarkan aksinya pada sekitar pukul 12.15 WIB.