Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jadi Lulusan Terbaik, Berikut Profil Banser Kampung



Berasal dari keluarga sederhana, Kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Lampung Utara, Hermansyah berhasil menorehkan prestasi gemilang. Ia dinyatakan sebagai lulusan terbaik dan mendapat predikat camlaude dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,80 dari seratus wisudawan.

Pemuda kelahiran Rantau Jaya Ilir pada 15 Juni 1997 itu membahas “Hak dan Kewajiban Suami Istri Secara Komperensi Hukum Positif dan Kitab Uqudulijain Karangan Syekh Nawawi Al Bantani”. Kitab tersebut ia pelajari semasa menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Hidaayatul Mubtadi’in di desa Negeri Campang Jaya, Kecamatan Sungkai Tengah, Kabupaten Lampung Utara, pimpinan Kiai ahmad Syaifudin.

Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam Prodi Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Kotabumi Lampung Utara tersebut mengaku banyak rintangan dan hambatan dalam menempuh pendidikan. Hal yang paling utama ialah perihal dana, apalagi kedua orang tuanya yang memang bukanlah orang punya.

Awal ketika ia hendak mendaftar kuliah, orang tuanya Herman bertanya hendak kemana. Anak pertama dari pasangan Bapak Sarino dan Ibu Kartini itu menjawab jika ia hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Mendengar hal tersebut, orang tuanya sedih sebab tidak memiliki uang untuk biaya, mereka khawatir jikalau nanti tidak bisa membayar biaya kuliah sebab yang mereka tahu kuliah butuh banyak dana.

Meski orang tua berprofesi sebagai petani singkong dan ibu rumah tangga, hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan tekad seorang Herman. Ia meyakinkan kedua orang tuanya. Dengan doa dan restu dari orang tua, insha Allah akan ada jalan bagi dirinya.

Awal mulai aktif kuliah ia mendapat peluang usaha sebagai operator sekolah, hal itu yang menjadi salah satu sumber untuk membiayai perkuliahannya. Kendati demikian, masih saja banyak rintangan dan cobaan yang ia hadapi, meski telah berusaha memberikan yang terbaik, ia masih sering mengeluh kepada sang ibu perihal dunia perkuliahan. Berkenaan dengan hal itu sosok ibu selalu menanamkan sifat sabar kepadanya, yang membuat ia semakin giat dan semangat menghadapi segala macam ujian.

Di awal tahun 2020, Herman resign dari operator dan ia memulai pekerjaan baru di Digital Printing Cikael Kotabumi, milik Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Lampung Utara, Sahabat Hidrikal Mukrom. Disitu ia kembali mendapat semakin dan ilmu baru.

Bagi seorang Herman, motivasi terbesar ialah orang tua, sebab ia bukan berasal dari keluarga yang memiliki, tekad itu yang menjadi cambuk semangat untuk mengangkat derajat keduanya. Serta sang guru Abah Kiai Ahmad Syaifudin selaku pimpinan PonPes Hidaayatul Mubtadi’in.

Pada Selasa, 15 Desember kemarin ia menyelesaikan pendidikan di dunia kampus. Tangis haru memecah kebahagiaan hari itu, terlebih saat dirinya dipanggil untuk menyampaikan sambutan mewakili wisudawan. Kedua orangnya pun menangis terharu, tak menyangka jika anak yang ia khawatirkan untuk mendaftar kuliah dulu mampu menjadi yang terbaik dan melewati segala rintangan.

Bagi Herman, ketika akan kuliah ataupun sekolah, niatkanlah untuk menuntut ilmu. Jangan sekali-kali meniatkan diri hanya untuk mencari ijazah, sebab ketika ilmu menjadi niat utama, disitulah kita akan mendapatkan keberkahan, serta utamakan kedua orang tua dari hal yang lain. Dan yang pas ialah sabar dan selalu ingat kepada Allah, sebab dengan itu kita akan mampu melewati segara rintangan

Herman berterima kasih kepada pihak kampus STAINU atas keringanan dalam pembayaran biaya kuliah sehingga bisa ia cicil, hal itu menjadi solusi baginya. Terlebih kepada segenap jajaran PCNU, wabil khusus KH Son Haji Aziz selaku Ketua Tanfidziyah, serta sahabat Ansor Banser Lampung Utara, terutama PAC Ansor Sungkai tengah dimana ia mengawal organisasi.

Tak lupa kepada PC PSNU Pagar Nusa, terkhusus Ketua Abah M Maulana Zainudin yang telah merangkul dirinya sebagai patner di kepengurusan. Yang telah memberikan kepercayaan kepadanya sebagai sekretaris cabang dan mengajarkan banyak hal.

Herman berharap ke depan ia mampu menerapkan ilmu-ilmu didapat dari dunia kampus dan mampu bermanfaat bagi banyak orang.